Kisah Saiful Bahri Anak Seorang Nelayan Yang Melawan Kemiskinan Dengan Penderitaan

Saiful Bahri (@sayfulluiz_32) Ujian terberat dalam hidup adalah melawan kemiskinan, kelaparan dan kesuksesan.

Syamtalira Bayu - perjuangan hidup untuk melawan kemiskinan bukan hal mudah, saat kita masih kecil kita tidak pernah tau akan kata-kata kemiskinan begitu pula saat kita beranjak remaja. Orang tua kita yang ingin kita sukses dantanpa beban untuk menempuh dewasa mereka selalu berusaha untuk kita tampa patah semangat, bahkan mereka kerja keras untuk bisa kita sekolah dari SD, SMP, SMA bahkan Kuliah, sehingga kita sukses dapat gelar Sarjana selesai kuliah. 

"Pengalaman saya selaku anak dari seorang nelayan yang sanggat ingin melanjutkan dunia pendidikan saat itu hampir putus asa karena biaya yang tidak memadai untuk saya selaku seorang anak nelayan, tapi dengan izin Allah yang maha kuasa saat ini saya sudah menyelesaikan Diploma III di salah satu kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan jurusan Teknik Kimia, suatu kebanggaan dan kerja keras saya untuk mendapatkan Bidik Misi agar dapat menempuh Diploma III Teknik Kimia.

Saat saya kuliah saya merasa sedih melihat orang tua saya yang tidak kenal lelah bahkan tidak tau rasa sakit itu seperti apa untuk mencari nafkah buat saya kuliah dan buat makan keluarga saya, sehingga saya memutuskan untuk mencari kerja sambil kuliah Alhamdulillah saya bisa bekerja di kantin kampus tempat saya kuliah, jika anak-anak yang lain punya kebahagiaan ngumpul bareng teman kelas nya tapi saya tidak, saya harus bekerja buat bisa belik jajan saat kuliah. 

Hati siapa sih tidak sedih, tidak luntur jika kita melihat orang lain bahagia bisa belik ini itu, ketawa-ketiwi sama teman nya sedangkan kita kuliah pulang dari kuliah harus kerja, namun hati saya tetap akan tegar mengingat orang tua yang tidak pernah berhenti untuk memperjuangkan saya dan keluarga".

Bersambung...

Penulis: Aceh In Memories

Sumber: Saiful Bahri (@sayfulluiz_32)